ANGIN SEMILIR
[Kepada Aguk Irawan & Angkatannya]
sejenak saja mereka bagai terpana
berdiri di depan tamasya tanahair
barisan para pemuda itu mengatup bibir
memandang keriuhan pasar
preman-preman hulu-hilir
indonesia hari ini memang sebuah pasar
di mana apa pun diperdagangkan
jabatan, ijazah, warganegeri
apalagi perempuan bahkan diri sendiri
indonesia semacam negeri pelacuran
barisan para pemuda itu
dengan mata menyala
dari nyalanya orang tahu
hati mereka sungguh bangga
sungguh mencintai indonesia
benih indonesia sudah menyemi
hijau riap daun-daunnya
dan mereka tidak menyangkal semaian
mereka menjadi galau nanar
mengapa negara jadi pasar
republik barang loakan
kemudian aku melihat para pemuda itu
saling memandang
saling mengangguk
lalu serentak ke depan bergerak
memastikan tanggungjawab angkatan tertantang
semilir angin mengantar ombak
disambut matahari di pasir tembaga
menyusup ke hati menenangkan gelisahku
hingga jauh terdengar derap para pemuda itu
di jalan panjang mencari mengusung harapan
Paris, Mei 2004.
----------------
JJ.KUSNI
Puisi— Posted by Aman @ 07:36
0 Comments:
Post a Comment
<< Home