Sunday, June 19, 2005

PERGILAH PERGI

--untuk Ayuningrum Wulandari

telah kulipat senyummu di angkasa
o pergilah pergi kau senyum
jangan kau mengambang
dalam hujan
lembaranmu telah gugur
ke bumi

telah kututup kerlip matamu dalam kesunyian
o sirnalah sirna kau cinta
jangan kau mendekat ini kalbu
layu sudah
dalam keping hari

telah kusemaikan segala candamu dalam sepi
o jatuhlah jatuh kau rindu
dihempas gelombang masa lalu
hangus dengan ketidak pastian
jangan kau tengadahkan lagi
ini jiwa betapa perih

19/6/05

SEKALI ADA

pernah kubayangkan
saat hujan jatuh
kita bersama menghitung gerimis
lembut dari hari ke hari

di selanya ada percakapan
antara kau dan aku
tak pernah berhenti

meski kita mendengar debur lautan
dalam cuaca yang pengap

jiwaku tetap terbentang dalam waktumu
kalbuku padang cahaya dalam matamu

kegembiraan ceria bagai rembulan
menyalanyala di bumi
menampakkan diri dalam sepi

sekali ada dan tiada pergi
untuk kedua kali

19/6/05

AIR

kau catat namaku dalam air
bukan dalam batu
maka setiap saat akan terhapus
sebab itu gelombang
dan arus bergerak

kau catat hatiku dalam air
bukan pada kertas
lalu tinta membentuk hurufhuruf
terbaca oleh semesta

tapi tak ada yang salah
kau mencatat dengan air atau batu

barangkali aku yang salah
begitu saja terserap air
saat desau daundaun
gugur dalam semi

19/6/05

DALAM INGATAN

dalam ingatan pernah kau
kubawa merayap di tengah rembulan
dan taklukan malam
dalam ingatan pernah kau
kubawa berlayar lintasi lautan
dan menghempas badai

dalam ingatan pernah kau
kubawa menyusiri padang ilalang
dan menggengam harapan
dalam ingatan
siapa yang menjadi kenangan
siapa yang melayang
terbang dan dihempaskan

dalam ingatan
kenangan bertanya
mengapa ada yang jatuh
pada tafsir yang salah

cinta dan harihari
hanya kata
ya hanya kata
digulung makna
dan sejarah

tak pernah meruang
dalam waktu

19/6/05

0 Comments:

Post a Comment

<< Home